Monday, October 25, 2010 0 comments

8 Alasan Mengapa Bisnis Baru Gagal di 5 Tahun Pertama?

Artikel ini sebagian diambil dari artikel yang ditulis oleh : Colin Dowie (lalu terjemahkan secara bebas banget ) dan sedikit ditambahi disana –sini oleh saya.

8 Alasan Mengapa Bisnis Baru Gagal di 5 Tahun Pertama?


Apakah anda tahu, 50% bisnis baru akan gagal dalam 5 tahun pertama? Bahkan  70% bisnis baru akan mengalami berbagai hambatan dalam 10 tahun pertamanya.

Penyebab kegagalan tersebut antara lain:

1. Kurangnya Pengalaman
2. Menggunakan dana perusahaan untuk keperluan pribadi
3. Lokasi usaha yang tidak tepat
4. Manajemen yang buruk
5. Investasi lebih besar daripada aktiva tetap
6. Manajemen kredit yang buruk
7. Tidak cukup modal
8. Pertumbuhan perusahaan tidak seperti yang diharapkan

Jika anda menemui salah satu kesalahan diatas dalam bisnis anda, ada kemungkinan bisnis anda masih akan dapat bertahan. Tapi jika anda menemui lebih dari 2 atau 3 masalah diatas, anda harus segera bergerak cepat untuk memperbaikinya. Agar usaha anda terhindar dari kebangkrutan.

Untuk menghindari kesalahan pemilihan lokasi usaha (Poin no.3 ), Investasi produk (Poin No. 5 dan 6) serta kurangnya modal ( Poin No.7 ) tidak mengherankan jika saat ini banyak orang beralih ke “Bisnis Online”. Hanya dengan jaringan internet (pilih yang bagus) serta sebuah komputer, anda dapat menjalankan bisnis anda dari manapun. Tanpa perlu dipusingkan oleh fisik stok barang, cukup hanya dengan informasi produk yang detail disertai gambar yang jelas, anda sudah dapat menjalankan bisnis anda.

Untuk mengekang keinginan belanja serta kesalahan poin no.2, 4, 5, 6, dan 8, pergunakan software akuntansi yang sederhana namun dapat memenuhi kebutuhan pembukuan anda. Akan lebih baik lagi, jika anda bisa memperoleh seorang -atau beberapa orang- mentor yang dapat membimbing dan menjadi konsultan bagi perkembangan bisnis tsb.

Selamat Berjuang!!!


Rinny Ermiyanti Yasin
Wednesday, June 23, 2010 0 comments

Jualan? Gampang Koq

Jualan? Gampang Koq!


Karena pengalaman kerjanya melulu di lingkup ruang laboratorium, ketika memutuskan akan membangun usaha secara mandiri, belum – belum suami saya sudah mengultimatum, “ Pokoknya saya tahunya di produksi, pemasaran urusan kamu”.
Weks!

Tapi, apa yang terjadi sekarang, saya bisa leha-leha berbulan-bulan “mendem” di rumah, mengurus bayi. Dan hanya mengunjungi kantor atau customer jika ada masalah UUD (ujung-ujungnya duit).Karena untuk pengendalian urusan yang satu itu saya masih enggan lengser dari jabatan saya. Hehehe

“Berjualan” bukan lagi hal yang menakutkan baginya. Saya sengaja menambahkan tanda petik pada kata jualan. Karena aktifitas “jualan” bukan hanya sekedar memindahkan barang dari gudang kami ke gudang customer. Disitu ada kegiatan perencanaan, promosi, pelayanan, transportasi dan administrasi.

Tapi kali ini saya membatasi tulisan ini pada bidang PROMOSI dulu.

Ketika masih menjadi karyawan, oleh perusahaan saya sering kali di ikutkan seminar mengenai Salesmanship, Marketing Strategy dan berbagai judul seminar yang berhubungan dengan jualan, kadangkala waktunya berhari-hari. (Saya sih senang-senang saja, karena selain punya alasan ngga ‘ngantor, saya bisa ikut program perbaikan gizi. Maklum anak kos). Padahal sering kali materinya itu-itu aja, dan jika topiknya promosi inti nya;

1. Pikat (calon) Customer
2. Kuasai Customer.

Proses jual beli 80% lebih melibatkan perasaan. Mungkin jika secara “teknis” produk anda sesuai dengan kebutuhan calon customer, namun bisa saja proses jual beli tersebut tidak akan terjadi (atau hanya terjadi 1x saja) karena calon customer tersebut “ngga sreg” dengan si-penjual

Anggaplah anda memiliki usaha kue brownies. Skalanya masih kecil-kecilan, masih jualan door to- door.
Ketika mengenalkan produk anda ke calon pembeli, anda harus bisa memikatnya.
Caranya :
1. Pastikan sebelum berjualan anda sudah mandi .Penampilan harus bersih dan segar. Serius loh! Saya pernah ditawari oleh penjual kue , meskipun terlihat dagangannya menggiurkan tapi karena pedagangnya bau saya langsung ilfil. Ngga dua kali deh saya beli kue sama dia.

2. Packing kue harus rapi dan bersih. Ketika anda menyodorkan barang dagangan ke calon pembeli, anda akan lebih pede menjualnya jika packingnya terlihat ok. Pembelipun merasa yakin bahwa anda menganggap produk anda sebuah benda berharga dengan kemasan yang tidak asal-asalan.

3. Bicaralah dengan bahasa yang santun dan jelas. Dan jika saat itu calon pembeli menolak, tetaplah bicara dgn santun. Karena mungkin lain kali ia mau membeli (Mungkin saat itu ia tidak yakin atau tidak butuh dengan produk anda, atau mungkin sedang tidak punya uang lebih lagi..hehehe).

4. Siapkan tester. Bagaimana mungkin anda bisa mengatakan brownies jualan anda maknyus jika ia tidak merasakan seperti apa maknyusnya brownies tsb.

5. Dibeli atau tidak barang dagangan anda, tinggalkan kartu nama atau brosur. Siapa tahu besok atau lusa calon pembeli tersebut tiba-tiba terkenang-kenang kelezatan brownis anda atau mempunyai acara mendadak. Rezeki dari Allah siapa yang bisa menduga’kan?

6. Saat ini banyak sekali media yang menyediakan halaman khusus UKM. Kirim profile usaha anda ke berbagai media. Ceritakan sejarah usaha anda lengkap jatuh bangunnya. Promosi dengan cara seperti ini lebih menarik minat calon customer dibandingkan dengan iklan. Sudah “bawaan lahir” orang mau tahu segala sesuatu tentang orang lainnya.

Lalu ketika anda berhasil memikat Calon Customer sehingga levelnya naik menjadi Customer, maka anda harus berusaha menguasainya.
1. Ingatlah baik-baik nama customer anda. Tidak ada alasan bahwa Bu Rinny tuh mirip ama Bu Ermiyanti, lah wong orangnya sama. Jika anda melewati rumah ataupun bertemu dimana saja sapa customer anda biarpun saat itu ia tidak berminat membeli dagangan anda.

2. Sudah “dari sono”nya orang senang bercerita tentang dirinya. Tanyalah kabar anaknya, atau ibunya. (Jika anda penjual wanita jangan sering-sering tanya kabar suami customer anda. Begitupun sebaliknya. Hehe he untuk customer yang punya sifat cemburuan bisa bahaya.)

3. Jika customer tidak keberatan , anda bisa mencatat data tentang dirinya. Kirimkan ucapan selamat (bisa dalam bentuk SMS) serta berikan special discount jika ia berulang tahun, misalnya.
4. Tanyakan pendapatnya tentang produk anda. Minta masukan dan terima kritik dengan lapang dada. Lakukan perbaikan atau inovasi lainnya (misalnya tambah varian brownies rasa blueberry) dari masukan tersebut. Teruslah berinovasi, Jangan pernah puas.

Wassalam,

Rinny
Thursday, April 29, 2010 0 comments

MENDIRIKAN BISNIS RETAIL

Pada saat anda memutuskan untuk mendirikan bisnis ritel ada 5 (lima) elememen penting yang harus di pahami, 5 elemen tersebut adalah :
Location, Bagaimana Anda memilijh lokasi yang cocok untuk bisnis Anda.
Store Design, Bagaimana Anda men design store agar lebih hidup.
Marketing/Promotion, Bagaimana memilih product, menetapkan harga dan membuat promosi yang tidak ada habisnya.
SOP (Standard Operating Procedure), Bagaimana Anda membuat SOP sederhana akan tetapi efektif di jalankan.
IT (Information Technology), Bagaimana Anda memilih Software terbaik yang cocok untuk bisnis Anda.

Dalam tulisan edisi sebelumnya saya sudah membahas mengenai bagaimana Anda memilih lokasi yang cocok untuk bisnis Anda, Dan kali ini saya akan membahas mengenai Store Design (Desain Toko).
Store Design merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana berbelanja yang berbeda, sehingga pelanggan mendapatkan sebuah pengalaman berbelanja yang baru, serta membuat pelanggang merasa betah berada di dalam toko, Masih banyak peritel yang beranggapan bahwa desain toko tidak penting, yang penting kata mereka adalah harga yang murah, saya pernah tanyakan di beberapa kali acara workshop saya kepada para peserta “Anda lebih senang berbelanja di toko yang pentaannya rapi desain tokonya bagus dan harga nya murah atau toko yang acak-acakan tokonya tidak menarik tapi harganya murah”
Jawaban dari semua peserta adalah lebih senang belanja di tempat yang rap,i bersih, tokonya bagus dan harganya murah.
Store Design dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan pelanggang, yang sudah barang tentu bertujuan untuk kepuasan pelanggan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membuat desain toko :
· Berbeda – Unik
· Menggunakan tema
· Ada Hiasan gambar atau symbol
· Pajangan yang Menarik
· Warna Gedung/Toko Menarik

Untuk dapat mewujutkan hal-hal tersebut diatas, ada 5 ( lima ) langkah yang dapat dilakukan agar desain toko Anda menarik :

1. Store Front
2. Lay Out
3. Image
4. Trend.
5. Budget.

1. Store Front.
Desain eksternal yang menunjukan ciri khas dari toko anda, baik berupa bentuk atau gaya , struktur maupun warna gedung. Toko kecil seperti minimarket yang saat ini kita jumpai hampir semua sama, sehingga kita sulit membedakan satu sama lain, yang membedakan hanya nama tokonya saja. Bagaimana agar toko anda berbeda? Pertama adalah warna gedung, pilihlah warna yang menyolok dan berbeda dengan competitor di sekitar toko Anda, Kedua Anda bisa buat bentuk tampak bangunan bagian depan yang berbeda, Anda bisa tonjolkan sesuatu yang menurut Anda unik, ketiga Anda bisa pasang papan merk toko (neon Box) anda yang berbeda dengan kebanyakan yang sekarang ada.

2. Lay Out.
Lay Out (Denah) toko yaitu menentukan penempatan meja kasir, rak-rak besi, chiller, frezer, produk dan jalur lalu lintas orang di dalam area toko. Tujuan nya adalah agar memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memilih dan memutuskan untuk membeli (Easy Selection & Easy Decision), Memudahkan konsumen masuk dan keluar toko (Easy to get in & Easy to get out), dan kemudahan membayar di kasir (Easy to pay)
Penempatan Meja kasir untuk minimarket sebaiknya di letakan di bagian sisi sebelah kanan dimana konsumen masuk, tempatkan produk-produk yang dicari konsumen di bagian belakang dan produk impulse (produk yang tidak direncanakan pembeliannya oleh konsumen) di bagian depan kasir atau di tempat yang mudah terlihat oleh konsumen.

3. Image.
Image (Gambar atau hiasan toko), untuk menciptakan Store Atmosphere (suasana toko) yang unik, berbeda dan nyaman. Store Atmosfer dapat diperoleh dari : tema desain toko, papan nama, bentuk ruangan, warna cat di dalam toko dan hiasan/tulisan yang ada di dalam toko.
Hal ini dibuat bertujuan untuk memikat dan membuat konsumen nyaman selama berada ditoko. Atmosfer toko ini berperan penting pada saat konsumen memilih barang-barang belanjaan mereka. Anda dapat memasang papan nama seperti Pole Sign di sisi jalan depan toko dan Neon Box menempel di bangunan bagian depan (store front) yang tentunya sudah di sesuaikan dengan tema desain tokonya. Dibagian dalam toko (Store Interior) anda bisa tempatakn beberapa Atribut hiasan seperti Header di atas rak-rak dan gambar-gambar yang menarik di dinding yang kosong, sehingga secara keseluruhan toko Anda nampak menarik karena tidak terlihat dinding kosong (Plain)

4. Trend
Trend yang saya maksudkan disini adalah perkenmbangan toko ritel yang ada di Indonesia, jadi sebelum anda memutuskan untuk mendesain toko anda sebaiknya anda amati desain toko yang sedang trend saat ini di Indonesia. Ada beberapa toko modern yang saat ini sedang trend diantara seperti Alfa mart, Indomaret, Circle K, Seven Eleven, Star mart, Yomart. Coba anda mereka punya ciri khas sendiri, baik dari tampilan toko maupun warna yang di tonjolkan.

5. Budget
Budget (Anggaran Biaya) tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan anda, banyak orang beranggapan bahwa dengan desain yang wah itu memerlukan anggaran yang besar itu menurut saya tidak benar, karena anda dapat mensiasatinya dengan bahan yang murah yang penting desain anda tetap unik dan berbeda dengan competitor. Dan perlu saya ingatkan kembali adalah siapa target market Anda, karena jangan sampai anda membuat desain yang terlalu mewah tapi dilokasi yang penduduknya tidak sesuai dengan target market Anda.

Salam Sukses,

ISWARIN RETAILMAN
Friday, April 23, 2010 0 comments

Bahasa Tubuh = Omzet (1)

Bahasa Tubuh = Omzet


Ketika anda berjalan di lorong-lorong toko di sebuah pusat grosir , yang saat ini menjamur di berbagai kota besar di Indonesia, anda akan di sapa oleh para pramuniaga’
“ Cari apa Kak? Masuk saja dulu. Ada ukurannya koq”
Begitupun, Ketika anda pindah ke lorong lain, sapaan yang di dapat sama saja.
Mungkin dengan sedikit variasi,
“Cari apa Kak? Lihat-lihat saja dulu. Ada barang baru nih.”

Adakah yang salah dengan kalimat sapaan tersebut?
Tidak ada, tentu saja.
Kalimat tersebut berisi pertanyaan akan kebutuhan calon konsumen, undangan untuk masuk ke dalam toko serta menjelaskan bahwa produk yang didisplay hanya contoh produk sehingga masih dimungkinkan untuk mendapatkankan barang sesuai kebutuhan calon konsumen.
Mengenai panggilan “Kakak” yang digeneralisir, meskipun anda mungkin lebih muda, seumuran, atau jauh lebih tua dari si Pramuniaga, masih bisa di maklumi. Mengingat banyak juga para perempuan yang risih di panggil “ Tante” ( kapan aku kawin dengan Oom- mu?), Mbak (emangnya aku orang Jawa? – Maaf, tidak bermaksud SARA) atau Ibu ( ya ampun, setua itukah diriku?? )

Namun, jika anda punya sedikit waktu untuk melipir ke sudut dan memperhatikan tingkah polah para pramuniaga tersebut, anda akan mendapati kata-kata yang di ucapkan sama persis, berulang-ulang, tanpa intonasi, tanpa memandang lawan bicara .
Buat telinga saya , mendengar sapaan mereka seperti mendengar kaset rekaman.

Bayangkan, saat anda melewati lorong-lorong toko sambil mengobrol dengan teman berbelanja anda, akankah anda menoleh kedalam toko si pramuniaga karena tertarik oleh sapaannya tersebut?

Ketika soft – opening “Jasmine’s Corner “ ( sambil numpang promosi nih), karena dikejar deadline beberapa hari lagi akan melahirkan, saya belum sempat memberikan pelatihan Selling Skill kepada Pramuniaga kami.
Namun, saya diam-diam mengamati mereka ketika melayani (calon) pembeli.

Kesimpulan saya adalah BAHASA TUBUH sangat mempengaruhi dalam closing sebuah penjualan.

1. Ucapkan salam / sapaan dengan tegas, ramah , tulus dan langsung menatap mata calon customer anda

2. Mungkin anda terlihat sabar dalam melayani , tapi ketika anda “kepergok” sedang menarik napas panjang di sela berbagai macam pertanyaan Customer, menandakan bahwa anda kewalahan dalam menghadapinya. Dapat menyebabkan customer malas bertanya lebih lanjut mengenai produk anda.

3. Anda terlihat mendengarkan dan memperhatikan pertanyaan/ komplain dari customer, namun saat sedetik anda terlihat menarik sebelah ujung bibir ke atas (biasanya sebelah kiri), menunjukkan anda tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh customer anda.

4. Untuk meyakinkan customer akan isi ucapan anda, beri penekanan intonasi (jangan berlebihan) , anggukan kepala dan kedipkan mata (cukup setengah detik, dan jangan sebelah mata yaa..) pada bagian kalimat yang akan anda tekankan.

5. Bila anda tidak mengizinkan customer melakukan sesuatu, ucapkan dengan ramah, tegas dan dengan alasan yang kuat.
Misalnya, “ Maaf Bu, kaos ini tidak dapat dicoba karena bahannya mudah melar. Mungkin Ibu bisa mencoba baju yang ini. Ukurannya sama koq, Bu “. Akan lebih baik hasilnya, dibanding anda mengizinkan customer mencoba kaus tersebut , namun anda menunjukkan mimik terpaksa dengan bibir terkatup rapat.

6. Jawablah pertanyaan dari Customer dengan segera, jelas , dan yakin. Jawaban yang bernada mengambang akan menyebabkan customer merasa anda tidak menguasai produk atau berbohong.

7 . Jangan mau terpancing dengan “hasutan” customer terhadap barang / harga dari “ toko sebelah”. Counter kalimat hasutan tsb dengan ramah, dan yakinkan bahwa barang yang kita jual adalah barang yang bermutu baik dengan harga yang reasonable

8. Jangan sekali-sekali menjelek-jelekan kompetitor.


Lalu apa hubungan 8 poin diatas dengan Omzet?
Hehehe, coba anda lakukan dulu 8 poin tersebut dalam melayani Customer anda, lalu lihat apa yang terjadi (Mario Teguh Mode)

Sementara, sharing saya kali ini sampai disini dulu. Lain kali dibahas lebih lanjut, InsyaAllah.


Rinny Ermiyanti
Friday, March 5, 2010 0 comments

Pusing Mencari Investor? Make It Simple!

Semalam saat menikmati santap malam yang sudah sangat telat , nyaris pukul 22.00WIB, YM saya di buzz oleh seorang rekan.

"Mbak, kasih masukan dong, bagaimana caranya mendapat modal 20 juta, untuk membuka laundry kiloan?"

Wekss!!! Pinjaman 20 juta? saya juga mau...

Tapi nanti dulu, saya habiskan makan malam saya dulu.

Sayangnya, setelah selesai makan, Jasmine malah merengek,minta ditemani tidur, sehingga saya belum sempat menjawab pertanyaan Mas A.

Jadilah baru saya dapat inspirasi siang ini,...:D

Oke, kita sebut rekan saya tsb Mas A.

Mas A ini asset zero, liability segunung. Kemungkinan meminjam dari sanak saudara nihil. Namun, sebelum memutuskan apa yang terbaik bagi Mas A, kita coba cermati apa yang bisa dijadikan sumber modal Rp. 20 juta tsb.

1. Menjual Asset
Eh, tapi kata Mas A dia ngga punya asset...so, we go to next option

2. Pinjaman dari Bank

Karena Mas A tidak memiliki asset yang bisa diagunkan , kemungkinan pinjam dari bank melalui Program KTA.
Dengan pinjaman 20 juta, kira-kira cicilan perbulan adalah 1,2 juta - 1,3 juta perbulan selama 2 tahun.
Sanggupkah Mas A mencicil sebesar nilai tsb pada bulan-bulan awal bisnisnya?

Saya pribadi, menghindari dan sangat tidak menyarankan modal usaha dari pinjaman bank.
Karena disaat pikiran dan daya upaya kita seharusnya terfokus pada menjalankan kemajuan usaha, belum-belum akan terpecah konsentrasinya memikirkan keharusan membayar cicilan. ( Mengingat waktu sebulan berlalu dengan sangat cepat)
Belum lagi pusing menghadapi teror ,jika terlambat membayar cicilan.

3. Menarik investor.

Dengan perjanjian sebelumnya, investor dapat mengambil keuntungan dibelakang , jika usaha telah menghasilkan laba.
Hanya saja, agak sulit mencari investor seperti ini. Karena kebanyakan investor mau menanamkan modal hanya pada usaha yang telah melalui error phase nya. Alias usaha yang sudah berjalan.
(Lihat saja syarat kredit dari bank, salah satunya adalah usaha yg sudah berjalan min. 2 tahun)

4. Opsi ke - 4, belum kepikiran...hehehe

Opsi yang lain, yang sejenak keluar dari konteks adalah melupakan sejenak keinginan memulai usaha yang mengharuskan keluar modal 20 juta.
Alias, memulai usaha yang nyaris tanpa modal saja.
Menurut si Mas A, istrinya pandai memasak dan menjadi guru les private.
Nah, kemampuan istrinya tsb adalah suatu modal awal 'kan?

Kenapa juga si Mas A ngga memulai usaha catering , misalnya. Kecil-kecilan saja. Catering untuk teman² dan murid² di tempat mengajar les, misalnya.

Atau Mas A bisa juga menjadi koordinator les private. Mas A yang mencarikan murid yang ingin les private, (dengan menyebar brosur, leaflet dsb) untuk istri dan teman-teman istrinya sesama guru private dan menyediakan tempat les, (Sekalipun masih rumah kontrak -petakan, bisa juga koq di fungsikan sebagai tempat les untuk anak² tetangga)
Untuk jasanya mencarikan murid , pengganti biaya cetak brosur, menyediakan tempat, mas A bisa memotong 5 % - 10% , misalnya, setiap bulannya dari uang les.
(Hal inilah yang dilakukan Pak Purdi E Chandra, dari Primagama. Beliau mengkoordinir tenaga pengajar les dan mendirikan tempat kursus kecil-kecilan, pada awalnya)

Jika nanti, 1 - 2 tahun kedepan, usaha darurat yang dijalankan -nyaris- tanpa modal ini sudah menghasilkan keuntungan dan memungkinkan Mas A untuk memulai bisnis laundry kiloannya(masih ingat'kan?, yang membutuhkan modal 20 juta tsb), silakan dijalankan.
Tanpa perlu pusing mencari investor lagi.

Make it simple, Mas A.
Yang penting sekarang, AYO, ACTION!!!



Salam Semangat

Rinny
0 comments

KEDONDONG ATAU DUREN ???


Financial Planning:
Ditulis Oleh Freddy P
========


Saya memakai Kedondong untuk istilah Berondong (bujang) dan Duren untuk Duda , -Keren atau tidak, itu urusan Anda-.
Mana yang lebih baik? Menikah dengan Kedondong atau dengan Duren?
Tidak ada jawaban yang benar untuk segala kondisi, sehingga harus Anda pelajari dan kaji lebih dalam, dan setelah itu baru dapat Anda tentukan mana yang terbaik bagi Anda.
Saya tidak akan membahas dari sudut kesehatan, kekuatan dan stamina sex; atau pengalaman hidup atau tidak.
Saya hanya akan mengupas dari sudut keuangan, sesuai dengan profesi saya sebagai Financial Planner.
Mari kita mulai untuk mengkajinya:

1. Kedondong A (usia di bawah 30 tahun)
Biasanya baru mulai menata karir, sehingga belum memiliki aset (kecuali dia anak konglomerat) .
Bila Anda seorang perawan yang "ber-orientasi Asset", maka tipe Kedondong A, bukanlah sasaran target Anda.
Secara Financial Character  dan Attitude, Kedondong A ini belum matang, namun masih bisa dibentuk. Kedondong A, sangat sesuai dengan "Pepaya A" (Perawan ingin Kayadi bawah usia 30 tahun).
Bangunlah bersama dari awal, jauh lebih nikmat.

2. Kedondong B (usia 30 - 40 tahun)
Karir sudah nampak cerah (atau sebaliknya),dan sudah memiliki Asset (walau belum banyak).
Dalam rentang usia 30 - 40 tahun ini, sudah terlihat apakah karir Kedondong B ini akan meningkat atau mendatar saja sepanjang Zaman.
Dia sudah mulai menabung dan memiliki beberapa asset sebagai akumulasi selama 5 - 10 tahun terakhir dia bekerja, atau malah sebaliknyadia juga belum memiliki asset apapun dan bahkan menabung Liability segunung.
Sehingga Kedondong B terbagi 2 golongan yaitu:
- Kedondong B+ (artinya Kedondong Bright)
- Kedondong B- (artinya Kedondong Bloon)
Hati2lah Pepaya tipe B, karena bila Anda salah memilih maka Anda akan mendapatkan Kedondong Bloon.
WASPADALAH!! !


3. Kedondong C (usia 40 - 50 tahun)
Kedondong tipe C ini, sudah matang dalam emosi dan karir,serta mapan dalam ekonomi dan keuangan.
Dia sudah memiliki asset yang memadai sebagai bekal masa depan,rencana sudah tertata sejak awal, dan terus menggalang dana.
Dia sudah memiliki "Platform" & "requirement" cukup tinggiakan perawan macam apa yang dia inginkan.
Kedondong C akan menyukai Perempuan B (Bright) atau Perempuan C (Cantik).
Kedondong C inipun ada 2 jenis, seperti Kedondong B, yaitu:
- Kedondong C+ (Kedondong Carrat) 24 karat seperti Logam Mulia.
- Kedondong C- (Kedondong Culun), masih bloon aja dari dulu.


------------ ---
Kelebihan:
Kedondong A, B dan C: tidak memiliki liability atas keluarga lama dari istri pertama atau ke dua atau ke tiga dan seterusnya.
Namanya aja bujang (kalo anak asuh mungkin dia miliki, tapi bukan istri asuh)
------------ ---

4. Duren A (Duda Keren atau tidak keren terserah elo aja)
usia dibawah 30 tahun:
Tidak memiliki tanggungan istri, karena istri meninggal dan tidak memiliki anak.
Duren A dibagi 2 juga:
- Duren A+ (memiliki pekerjaan mapan & asset nil)
- Duren A- (pengangguran dan banyak hutang)

Ayo, mau pilih yang mana?
Bisa memilih yang baik 'kan, seperti kala Anda milih buah atau sayur?

5. Duren B (usia 30 - 40 tahun)

Duren B ini bercerai dengan istri-nya, namun tidak memiliki anak. D
Duren ini masih menafkahi istrinya, selama menjanda.
Duren B dibagi 2 juga:
- Duren B+ (memiliki jabatan/posisi tinggi & asset cukup)
- Duren B- (pekerjaan seadanya & asset nil)

6. Duren C (usia 40 - 50 tahun)
Duren C ini bercerai dengan istrinya dan memiliki anak-anak dari istri terdahulu.
Dia memiliki tanggungan yang segunung, harus menafkahi istri dan anak-anaknya, termasuk biaya pendi-dikan hingga Sarjana (S1).
Duren C ini dibagi beberapa:
- Duren C+ (jabatan puncak, gaji masih cukup bayar tanggungankeluarga lama + keluarga baru, asset memadai)
- Duren C nol (jabatan puncak, gaji ngepas dan cenderung kuranguntuk membayar dua keluarga yang menjadi tanggungannya, assettidak ada)
- Duren C- (jabatan pas-pasan, gaji tidak cukup untuk membayar2 keluarga, asset nil)
Mestinya Duda C ini, sebelum memutuskan untuk "membuka cabang"ataupun "kantor perwakilan" harus menghitung dahulu "Cash Flow"serta "Asset & Liability"-nya.

Jangan sampai berani buka cabang, kemudian Kantor Pusat malah tutup.
Berani berbuat, berani bertanggung jawab, itu namanya LELAKI SEJATI.
Yang lain, pasti "Lelaki Hidung ...." (silahkan teruskan sendiri).

------------ ---

So bagi Anda kaum PEPAYA, silahkan pelajari "Risk Profile"dari masing-masing Kedondong atau Duren yang ingin Anda pilih.
Anda harus hati-hati, kadang dari luar terlihat "Ranum" dan"Matang", tetapi sebenarnya menyimpan buah "Asam" atau "Busuk".
Jangan salah pilih, jangan sampai Anda menyesal.
Sekali Anda melangkah, kemudian gagal, maka Anda akan menjadi"JAMBU" A atau B atau C (Janda Kelambu), dan bukan "Pepaya" lagi.

------------ --

Semoga bermanfaat.




Thursday, March 4, 2010 0 comments

Peluang Usaha

Ini adalah tulisan saya , beberapa tahun lalu di sebuah milis , sekarang saya pungut kembali dari blog orang :


PELUANG USAHA

Peluang usaha? Sangat banyak mas,
misalnya jualan teh botol yang dipinggir jalan itu.....
Anda tahu berapa harga grosir teh botol? sekitar 1200-1500/ botol. di Jakarta kita jual 2500/botol

Gerobak anda bisa pinjam dari Teh Sosro/ Coca-cola (cuman memang pakai uang jaminan dan ikatan kontrak tidak boleh jualan produk kompetitor, kalo mau jual produk kompetitor pake penyimpanan lain.. (ehm..apa yah namanya itu loh kotak tempat taruh teh botol + batu es).

Yah, yang jualan jangan anda dong...masa orang kantoran jualan teh botol. Rekrut Anak2 putus sekolah. (Pastikan anda tahu keluarga mereka, jadi mereka gak berani macam-macam, bawa kabur uang hasil dagangan ,misalnya). Beri mereka gaji misalnya 1 juta/bulan

Hitungan kasar modal harian begini, katakanlah dalam 1 hari laku 100 botol
100x1500 x30 hari = 4.500.000
Gaji = 1.000.000
Bayar uang keamanan = 60.000 (biasanya diminta uang jatah preman sekitar 1000-2000/hari) Total modal harian = 5.560.000/ bulan

Jualan = 100x 2500x30 = 7.500.000/ bulan
Untung = 1.940.000/ bulan.....

Yah, jangan jualan 1 gerobak dong....susah cepet kayanya....gimana kalo 10...20...30. .. gerobak?


Salam Semangant


Rinny
0 comments

Kepepet, Sebuah Kekuatan yang Ajaib

Tulisan saya di sebuah milis, malah saya temukan kembali di Blog orang....ckckck...

Selamat Pagi,

Saya baru aja selesai baca buku The Power of Kepepet, (maaf bukan mau promosi, saya juga gak ada hubungan dengan penulis atau penerbit) , apa yang terkandung dalam buku tsb beberapa kali memang saya alami. Bahwa kita menjadi lebih kreatip jika kita sedang dalam kondisi kepepet.

Saya sering kali ngobrol dengan suami ; saya ada ide mau bikin usaha X, yang saya perlukan ini...ini... ini..., modal kurang lebih segini, bla...bla... bla.... Suami manggut-manggut aja (soalnya kalo dia cuman diam pasti saya langsung kesel ;koq gak perhatiin saya ngomong sih! ...hehe), paling2 komentarnya "ya...saya dukung, di kerjain aja..."
Tapi, sampai lewat setahun ide2 saya tersebut gak terlaksana alias OMDO. Cuman sekedar ide.

Namun, ketika dollar semakin melambung dan tidak menentu (karena bahan baku kimia saya beli dengan US$) sedangkan seringkali saya jual dalam rupiah, omset menurun karena customer menekan pengeluaran, sementara saya tetap harus bayar overhead kantor (saya berusaha keras tidak sampai sampai mem PHK karyawan), saya mulai kepepet. Saya harus menghasilkan uang dari sumber yang lain.

Ide memulai usaha yang saya sebut diatas, lalu mulai saya jalankan. Saya cari modalnya dengan memanfaatkan apa yang saya punya ,
saya menggadaikan perhiasan saya untuk membayar barang-barang yang harus saya beli tunai sedangkan barang2 yang saya bisa beli di hypermarket. ..ya saya beli di hypermarket, karena biarpun harganya lebih mahal daripada beli di pusat grosir misalnya, tapikan saya bisa bayar make kartu kredit alias saya bayar belakangan.

Emang usaha apa sih? hehehe cuman usaha warung mie rebus dan roti bakar koq disebelah pabrik saya. Yang kelola adik saya yang baru aja selesai kuliahnya.
Loh koq selesai dikuliahin malah cuman buka warung mie rebus, kenapa ngga direkrut jadi karyawan saya saja? Nah adik saya ini yang jenisnya belagu. Sok mau mandiri. Tapi setahun lulus gak juga dapat kerja, akhirnya saya kasih share saham diwarung mie rebus ini aja.Emang berapa sih hasil dari jualan mie rebus/goreng, kopi, roti bakar? Yah sebulan sih paling 1-2 juta untung bersihnya yang saya terima. Tapi kalo outletnya 10 kan lumayan buat nambahin uang belanja.

Jadi buatlah diri anda kepepet.

Tetap semangat!!!



Rinny E
 
;