Thursday, April 29, 2010 0 comments

MENDIRIKAN BISNIS RETAIL

Pada saat anda memutuskan untuk mendirikan bisnis ritel ada 5 (lima) elememen penting yang harus di pahami, 5 elemen tersebut adalah :
Location, Bagaimana Anda memilijh lokasi yang cocok untuk bisnis Anda.
Store Design, Bagaimana Anda men design store agar lebih hidup.
Marketing/Promotion, Bagaimana memilih product, menetapkan harga dan membuat promosi yang tidak ada habisnya.
SOP (Standard Operating Procedure), Bagaimana Anda membuat SOP sederhana akan tetapi efektif di jalankan.
IT (Information Technology), Bagaimana Anda memilih Software terbaik yang cocok untuk bisnis Anda.

Dalam tulisan edisi sebelumnya saya sudah membahas mengenai bagaimana Anda memilih lokasi yang cocok untuk bisnis Anda, Dan kali ini saya akan membahas mengenai Store Design (Desain Toko).
Store Design merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana berbelanja yang berbeda, sehingga pelanggan mendapatkan sebuah pengalaman berbelanja yang baru, serta membuat pelanggang merasa betah berada di dalam toko, Masih banyak peritel yang beranggapan bahwa desain toko tidak penting, yang penting kata mereka adalah harga yang murah, saya pernah tanyakan di beberapa kali acara workshop saya kepada para peserta “Anda lebih senang berbelanja di toko yang pentaannya rapi desain tokonya bagus dan harga nya murah atau toko yang acak-acakan tokonya tidak menarik tapi harganya murah”
Jawaban dari semua peserta adalah lebih senang belanja di tempat yang rap,i bersih, tokonya bagus dan harganya murah.
Store Design dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan pelanggang, yang sudah barang tentu bertujuan untuk kepuasan pelanggan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membuat desain toko :
· Berbeda – Unik
· Menggunakan tema
· Ada Hiasan gambar atau symbol
· Pajangan yang Menarik
· Warna Gedung/Toko Menarik

Untuk dapat mewujutkan hal-hal tersebut diatas, ada 5 ( lima ) langkah yang dapat dilakukan agar desain toko Anda menarik :

1. Store Front
2. Lay Out
3. Image
4. Trend.
5. Budget.

1. Store Front.
Desain eksternal yang menunjukan ciri khas dari toko anda, baik berupa bentuk atau gaya , struktur maupun warna gedung. Toko kecil seperti minimarket yang saat ini kita jumpai hampir semua sama, sehingga kita sulit membedakan satu sama lain, yang membedakan hanya nama tokonya saja. Bagaimana agar toko anda berbeda? Pertama adalah warna gedung, pilihlah warna yang menyolok dan berbeda dengan competitor di sekitar toko Anda, Kedua Anda bisa buat bentuk tampak bangunan bagian depan yang berbeda, Anda bisa tonjolkan sesuatu yang menurut Anda unik, ketiga Anda bisa pasang papan merk toko (neon Box) anda yang berbeda dengan kebanyakan yang sekarang ada.

2. Lay Out.
Lay Out (Denah) toko yaitu menentukan penempatan meja kasir, rak-rak besi, chiller, frezer, produk dan jalur lalu lintas orang di dalam area toko. Tujuan nya adalah agar memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memilih dan memutuskan untuk membeli (Easy Selection & Easy Decision), Memudahkan konsumen masuk dan keluar toko (Easy to get in & Easy to get out), dan kemudahan membayar di kasir (Easy to pay)
Penempatan Meja kasir untuk minimarket sebaiknya di letakan di bagian sisi sebelah kanan dimana konsumen masuk, tempatkan produk-produk yang dicari konsumen di bagian belakang dan produk impulse (produk yang tidak direncanakan pembeliannya oleh konsumen) di bagian depan kasir atau di tempat yang mudah terlihat oleh konsumen.

3. Image.
Image (Gambar atau hiasan toko), untuk menciptakan Store Atmosphere (suasana toko) yang unik, berbeda dan nyaman. Store Atmosfer dapat diperoleh dari : tema desain toko, papan nama, bentuk ruangan, warna cat di dalam toko dan hiasan/tulisan yang ada di dalam toko.
Hal ini dibuat bertujuan untuk memikat dan membuat konsumen nyaman selama berada ditoko. Atmosfer toko ini berperan penting pada saat konsumen memilih barang-barang belanjaan mereka. Anda dapat memasang papan nama seperti Pole Sign di sisi jalan depan toko dan Neon Box menempel di bangunan bagian depan (store front) yang tentunya sudah di sesuaikan dengan tema desain tokonya. Dibagian dalam toko (Store Interior) anda bisa tempatakn beberapa Atribut hiasan seperti Header di atas rak-rak dan gambar-gambar yang menarik di dinding yang kosong, sehingga secara keseluruhan toko Anda nampak menarik karena tidak terlihat dinding kosong (Plain)

4. Trend
Trend yang saya maksudkan disini adalah perkenmbangan toko ritel yang ada di Indonesia, jadi sebelum anda memutuskan untuk mendesain toko anda sebaiknya anda amati desain toko yang sedang trend saat ini di Indonesia. Ada beberapa toko modern yang saat ini sedang trend diantara seperti Alfa mart, Indomaret, Circle K, Seven Eleven, Star mart, Yomart. Coba anda mereka punya ciri khas sendiri, baik dari tampilan toko maupun warna yang di tonjolkan.

5. Budget
Budget (Anggaran Biaya) tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan anda, banyak orang beranggapan bahwa dengan desain yang wah itu memerlukan anggaran yang besar itu menurut saya tidak benar, karena anda dapat mensiasatinya dengan bahan yang murah yang penting desain anda tetap unik dan berbeda dengan competitor. Dan perlu saya ingatkan kembali adalah siapa target market Anda, karena jangan sampai anda membuat desain yang terlalu mewah tapi dilokasi yang penduduknya tidak sesuai dengan target market Anda.

Salam Sukses,

ISWARIN RETAILMAN
Friday, April 23, 2010 0 comments

Bahasa Tubuh = Omzet (1)

Bahasa Tubuh = Omzet


Ketika anda berjalan di lorong-lorong toko di sebuah pusat grosir , yang saat ini menjamur di berbagai kota besar di Indonesia, anda akan di sapa oleh para pramuniaga’
“ Cari apa Kak? Masuk saja dulu. Ada ukurannya koq”
Begitupun, Ketika anda pindah ke lorong lain, sapaan yang di dapat sama saja.
Mungkin dengan sedikit variasi,
“Cari apa Kak? Lihat-lihat saja dulu. Ada barang baru nih.”

Adakah yang salah dengan kalimat sapaan tersebut?
Tidak ada, tentu saja.
Kalimat tersebut berisi pertanyaan akan kebutuhan calon konsumen, undangan untuk masuk ke dalam toko serta menjelaskan bahwa produk yang didisplay hanya contoh produk sehingga masih dimungkinkan untuk mendapatkankan barang sesuai kebutuhan calon konsumen.
Mengenai panggilan “Kakak” yang digeneralisir, meskipun anda mungkin lebih muda, seumuran, atau jauh lebih tua dari si Pramuniaga, masih bisa di maklumi. Mengingat banyak juga para perempuan yang risih di panggil “ Tante” ( kapan aku kawin dengan Oom- mu?), Mbak (emangnya aku orang Jawa? – Maaf, tidak bermaksud SARA) atau Ibu ( ya ampun, setua itukah diriku?? )

Namun, jika anda punya sedikit waktu untuk melipir ke sudut dan memperhatikan tingkah polah para pramuniaga tersebut, anda akan mendapati kata-kata yang di ucapkan sama persis, berulang-ulang, tanpa intonasi, tanpa memandang lawan bicara .
Buat telinga saya , mendengar sapaan mereka seperti mendengar kaset rekaman.

Bayangkan, saat anda melewati lorong-lorong toko sambil mengobrol dengan teman berbelanja anda, akankah anda menoleh kedalam toko si pramuniaga karena tertarik oleh sapaannya tersebut?

Ketika soft – opening “Jasmine’s Corner “ ( sambil numpang promosi nih), karena dikejar deadline beberapa hari lagi akan melahirkan, saya belum sempat memberikan pelatihan Selling Skill kepada Pramuniaga kami.
Namun, saya diam-diam mengamati mereka ketika melayani (calon) pembeli.

Kesimpulan saya adalah BAHASA TUBUH sangat mempengaruhi dalam closing sebuah penjualan.

1. Ucapkan salam / sapaan dengan tegas, ramah , tulus dan langsung menatap mata calon customer anda

2. Mungkin anda terlihat sabar dalam melayani , tapi ketika anda “kepergok” sedang menarik napas panjang di sela berbagai macam pertanyaan Customer, menandakan bahwa anda kewalahan dalam menghadapinya. Dapat menyebabkan customer malas bertanya lebih lanjut mengenai produk anda.

3. Anda terlihat mendengarkan dan memperhatikan pertanyaan/ komplain dari customer, namun saat sedetik anda terlihat menarik sebelah ujung bibir ke atas (biasanya sebelah kiri), menunjukkan anda tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh customer anda.

4. Untuk meyakinkan customer akan isi ucapan anda, beri penekanan intonasi (jangan berlebihan) , anggukan kepala dan kedipkan mata (cukup setengah detik, dan jangan sebelah mata yaa..) pada bagian kalimat yang akan anda tekankan.

5. Bila anda tidak mengizinkan customer melakukan sesuatu, ucapkan dengan ramah, tegas dan dengan alasan yang kuat.
Misalnya, “ Maaf Bu, kaos ini tidak dapat dicoba karena bahannya mudah melar. Mungkin Ibu bisa mencoba baju yang ini. Ukurannya sama koq, Bu “. Akan lebih baik hasilnya, dibanding anda mengizinkan customer mencoba kaus tersebut , namun anda menunjukkan mimik terpaksa dengan bibir terkatup rapat.

6. Jawablah pertanyaan dari Customer dengan segera, jelas , dan yakin. Jawaban yang bernada mengambang akan menyebabkan customer merasa anda tidak menguasai produk atau berbohong.

7 . Jangan mau terpancing dengan “hasutan” customer terhadap barang / harga dari “ toko sebelah”. Counter kalimat hasutan tsb dengan ramah, dan yakinkan bahwa barang yang kita jual adalah barang yang bermutu baik dengan harga yang reasonable

8. Jangan sekali-sekali menjelek-jelekan kompetitor.


Lalu apa hubungan 8 poin diatas dengan Omzet?
Hehehe, coba anda lakukan dulu 8 poin tersebut dalam melayani Customer anda, lalu lihat apa yang terjadi (Mario Teguh Mode)

Sementara, sharing saya kali ini sampai disini dulu. Lain kali dibahas lebih lanjut, InsyaAllah.


Rinny Ermiyanti
 
;