Monday, December 9, 2013 0 comments

Tips Sukses bagi Bisnis ' Start-Up'






Ada begitu banyak ketidakpastian ketika memulai bisnis Anda sendiri. Beberapa pertanyaan yang sering mengganggu diantaranya adalah: akankah orang membeli produk saya? Apakah layanan kami lebih baik dari pesaing? Haruskah saya berhenti dari pekerjaan saya sekarang untuk memulai usaha ini?

Nyaris semua pengusaha pemula merasa khawatir jika usahanya kelak tidak sukses. Richard Branson dalam salah satu seminar onlinenya mengatakan,”  Ada beberapa tips agar bisnis ‘start-up’ anda sukses. Pertama, sebagai pengusaha, anda harus mengenal target market usaha dengan sebaik mungkin . Kedua, juallah produk atau layanan yang berbeda dari pesaing, dan bersainglah secara sehat . Ketiga, produk atau layanan yang akan anda jual harus dapat memberikan manfaat lebih banyak dibanding produk atau layanan yang sudah ada. Keempat,  pengusaha harus bisa menonjolkan produknya lebih dari produk pesaing, Kelima , dapatkan sebanyak mungkin masukan dari pelanggan tentang produk atau layanan yang dijual. Bandingkan dengan produk atau layanan pesaing.

Nah, anda akan mulai berbisnis? Silakan perhatikan dan meniru tips tersebut.
Tuesday, October 1, 2013 1 comments

6 Tips Beriklan di Media Sosial


Media sosial  menjadi salah satu cara terbaik untuk menyampaikan materi promosi kita kepada masyarakat secara cepat dan masif.  Dengan sekali tekan tombol “ENTER” maka pesan yang kita kirim akan diterima oleh relasi kita sekaligus teman-teman mereka. Bayangkan jika kita memiliki 1000 orang follower pada laman media sosial, lalu ada 100 orang yang me-replay quote kita ,  maka 1000 orang plus ribuan orang teman dari 100 orang yang mereplay tadi akan membaca apapun yang kita tulis. Tidak jarang para pembaca ’ikutan’ ini bisa menjadi follower berikutnya.

Berikut ada 6 tips beriklan di media sosial:
1.      Gunakan kalimat sederhana
Agar usaha terlihat hebat, anda menampilkan materi iklan dalam kalimat yang panjang ditambahi dengan data-data statistik.  Ingat, anda sedang beriklan, bukan menulis jurnal ilmiah. Sampaikan materi iklan anda dalam kalimat sederhana dan tepat sasaran

2.      Visualisasikan
Orang lebih tertarik pada gambar-gambar dibandingkan narasi. Jadi, lebih baik visualisasikan iklan anda. Boleh dalam bentuk foto-foto ataupun video.

3.      Bercerita
Orang juga lebih tertarik mendengarkan sebuah cerita dibandingkan ’petuah’. Misalkan anda menjual produk herbal, dibanding anda ’berbusa-busa’ menjelaskan khasiat produk anda dengan kandungan bahan-bahan yang terbukti manjur, akan lebih menarik jika materi iklan anda dalam bentuk video testimoni para pengguna produk anda.

4.      Pilih media sosial yang tepat
Sekarang banyak sekali sosial media yang bisa anda pilih : facebook,   twitter, linkedin, pinterest, youtube,slideshare dll. Sesuaikan dengan bentuk materi promosi anda dan tujuan promosi.

5.      Tulislah Apa Adanya
Berpromosi adalah mengumuman kepada masyarakat manfaat yang bisa diperoleh dari membeli sebuah produk. Dalam materi promosi Anda bisa saja menutup- nutupi kelemahan produk anda sekarang. Namun, begitu customer datang dan membeli produk tersebut, cepat atau lambat kelemahan produk anda segera akan menyebar.  Anda tentu tidak ingin menunggu ledakan komplain, bukan?.
Kita bisa mencoba mencontoh pada disclaimer produk kosmetik.

6.      Bekerja sama
Bergabunglah dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki visi atau tujuan promosi yang sama. Di media sosial Anda bisa berbagi hashtag  sehingga tujuan gerakan anda lebih cepat tercapai. Misalny,a gerakan #AyoSarapanPagi yang diadakan oleh perusahaan cereal besar dan sebuah tabloid wanita


Tuesday, September 24, 2013 0 comments

ARLOJI SWISS, NOKIA DAN KODAK



Oleh Rhenald Kasali

Pada tahun 1960-an dipergelangan tangan manusia nyaris hanya ada arloji “made in Swizerland.” Jam tangan buatan Swiss itu menguasai market share di atas 60 persen. Tetapi tahun 1980-an market share-nya tinggal 15 persen
Pada tahun1970-an , dunia hanya mengenal film roll merek Kodak dan Fuji. Kini Kodak sudah tiada, sedangkan Fuji berevolusi ke dunia digital (lab, health, dan lain-lain). Beberapa tahun lalu, kita juga menyebut Nokia sebagai “HP sejuta umat", tetapi minggu lalu kita mendengar divisi handset Nokia diakusisi Microsoft.
Apa yang tengah terjadi dengan Strong Brand itu? Bukankah di Indonesia juga ada ribuan strong brand yang tinggal kenangan?
Ketika berhadapan dengan menurunnya Revenue from Sales, biasanya eksekutif mempersoalkan marketing. Yang satu mengutak-atik branding, yang lain membongkar sales, komisi penjualan, packaging dan seterusnya. Padahal masalahnya bisa jadi bukan di situ. Masalahnya bukan inside the “odds”, melainkan sesuatu yang telah berubah.

Nokia

Siapa yang tak kenal Nokia? Selain pernah menjadi sahabat banyak orang di sini, Nokia adalah Harvard business case study yang sangat menarik. Ia beralih dari merek sepatu menjadi ponsel dengan pendekatan “human touch” dan “connecting people.” Bentuknya jauh lebih fashionable daripada pesaing-pesaingnya: Motorola atau Ericsson.
Dari Nokialah, di Harvard, para eksekutif belajar cara membangun keunggulan daya saing. Ya daya saing perusahaan, daya saing negara (Finland), hingga bagaimana policy makers membangun kluster, industri-industri pelengkap dan kebijakan yang pro-business sehingga menciptakan lapangan kerja yang produktif dan kreatif. Kita berpikir, sekali daya saing didapat maka dengan prinsipitu akan di dapat sustainability. Dan itu artinya kesejahteraan.
Tetapi minggu lalu, Microsoft mengakusisi divisi handset Nokia dengan nilai 7,2 miliar dollar AS. Para investor bereaksi negatif, karena keduanya, baik Microsoft maupun Nokia, sama-sama sedang berada dalam kubangan kesakitan. Semua orang tahu, penjualan PC dunia sedang drop, sehingga Microsoft perlu beralih ke bisnis mobile devices. Artinya industrinya sendiri tengah berubah.
Namun Nokia sendiri seperti juga tengah berada dalam kubangan kesulitan yang sama. Global market share –nya mengerucut, tinggal 15 persen. Ketika kesulitan terjadi, eksekutif Nokia melakukan hal serupa seperti perusahaan-perusahaan lainnya: Mengutak-atik keunggulan brand-nya. Mereka lalu menjalin hubungan dengan Microsoft, yang tertarik menggunakan software windows phone. Tetapi solusi ini keliru. Brand Microsoft tak mampu membuat Nokia lebih baik. Pasar telah beralih ke Android dan Nokia selalu terlambat menanggapinya. Bagi sebagian besar analis, akuisisi ini juga tak mampu menjadikan Microsoft seperti Apple yg telah terlanjur memiliki loyalis dalam kategori mobile devices.
Kekacauan seperti di Nokia juga pernah terjadi di Kodak beberapa tahun yang lalu, tak lama setelah masa-masa sulit industri roll film di 1970-1980 an yang terjadi akibat kenaikan harga perak (bahan baku processing lab photography yang penting). Kendati di tahun 1980an harga perak telah kembali stabil, eksekutif Kodak memilih duduk manis. Padahal pada tahun 1980-an Sony mulai menjelajahi kamera digital, dan Fuji segera menangkap peluang itu.
Di bawah Minoru Onishi, Fuji menambah dana riset untuk teknologi digital. Pada tahun 1999, total investasi risetnya di area ini mencapai  2 miliar dollar AS. Sehingga pada tahun 2003, mereka telah memiliki lebih dari 5.000 digital processing labs. Mereka juga menjelajahi dunia kesehatan (rontgent), office automation, dan manufactur untuk floppy disk.
Bagaimana reaksi Kodak? Kodak masih berkutat di seputar marketing: branding, location, pricing, packaging, advertising dan seterusnya. Ketika Fuji telah menguasai digital lab processing, Kodak baru memiliki beberapa puluh unit saja. Inilah awal kemunduran Kodak, dengan resiko brand yang kuat pun bisa mati kalau hanya menjalankan marketing strategy saja. Sales drop bukanlah melulu akibat marketing salah, melainkan sesuatu telah berubah.
Reaksi serupa juga terjadi di Modern Group, distributor tunggal roll film Fuji di sini. Modern Group juga mengalami kesulitan ketika bisnis roll film tak lagi digemari pasar. Sales revenue nya dalam bisnis ini drop dari Rp 2 triliun (2002) tinggal menjadi hanya Rp 212 miliar (2010) dan terus merosot. Beruntung mereka segera beruba. Di bawah Henry Honoris, Modern Grup menjelajahi dunia baru dengan bussines model 7 Eleven yang sama sekali baru, yang dilengkapi dengan fasilitas nongkrong anak muda. Bisnis inilah yang kini menyelamatkan Modern Group.

Analisis Industri
Kebanyakan kita umumnya belajar marketing dari tokoh-tokoh lama yang mengedepankan pentingnya mengeksploitasi keunggulan-keunggulan dan keunikan-keunikan diri. Dengan analisis industri model Five-forces, kita menjadi yakin bahwa competitive advantage perlu terus diperkuat dengan hal-hal strategis di dalam brand itu.
Tetapi di awal abad 21, business landscape telah berubah total. Analisis industri yang dulu kita lakukan dalam masing-masing industri telah berubah. Para pelaku perubahan tak lagi bermain dalam area yang sama, sehingga persaingan sudah berubah menjadi antar industri, bahkan antar business model. Dalam buku Cracking Zone, saya memperkenalkan kategori baru dalam inustri yang saya sebut sebagai Cracker, yang artinya orang-orang yang memperbaharui industri.
Nah bila, wabah crackership sudah melebar kemana-mana, competitive advantages jelas menjadi persoalan baru dan marketing tidak bisa lagi berjalan sendiri. Bahkan strong brand bisa saja tiba-tiba beralih menjadi problematic brand. Apalagi bila eksekutif puncaknya sudah terlalu dimanjakan oleh berbagai fasilitas yang membuat mereka merasa nyaman.
Mereka akan sangat mudah digoyang para business-modelist baru yang tiba-tiba merampok keunggulan mereka. Itulah yang tengah terjadi di hampir semua industri dan melahirkan teori transient dalam analisis industri baru.
Editor : Erlangga Djumen

Friday, July 12, 2013 0 comments

Marketing Ala Zombie



Saat ini di jaringan bioskop sedang diputar Film “World War Z” yang menceritakan bagaimana Brad Pitt bertarung dan berjuang menyelamatkan keluarganya dari serangan para zombi. Artikel ini tidak akan menceritakan bagaimana jalan cerita film itu atau menerangkan panjang lebar  apa  itu zombi. Melainkan, saya menuliskan beberapa perilaku zombi dalam film tersebut yang bisa  kita pelajari sebagai taktik dalam bidang  pemasaran.
Berikut ini beberapa perilaku zombi dalam mengejar targetnya:

1. Pandangan Mata Fokus Pada Target

Orang Marketing , harus menjaga mata dan telinga tetap terbuka agar dapat ‘menerkam’ target dengan tepat. Pada awalnya , anda bisa mentukan target berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan tingkat pendidikan. Kemudian perlu juga diketahui hal-hal seperti : bagaimana sikap , minat, hobi, dan gaya hidup Sang Target.

Setelah menentukan target, langkah berikutnya adalah untuk menemukan mereka:
a.     Pasang radar pada pesaing dan lihatlah siapa target mereka. PERINGATAN: jangan ikuti langkah dan cara mereka bermain, karena  mereka dengan mudah bisa mengalahkan anda.  Misalkan mereka memberikan diskon, anda malah membanting harga. Jika kompetitor lalu memberi diskon lebih rendah maka habislah  anda.
b.   Rajinlah meng up-to-date wawasan, pelajari kecenderungan terbaru Sang Target serta bagaimana tren bisnis terbaru.
c.   Tunjukkan sisi kemanusiaan Anda dengan melibatkan Target dalam diskusi facebook dan tweeter. Kesampingkan dahulu “sisi sales” anda agar  bisa terhubung secara personal dengan Sang Target. Dengan adanya personal relationship maka Target akan lebih terbuka, sehingga Anda bisa mendapat input yang membangun untuk produk/jasa yang anda jual. Keuntungan lain yang akan bisa didapatmelalui cara ini adalah secara tanpa Target sadari, awareness terhadap produk/jasa anda terbangun.
d.  Bergabunglah bersama  Google. Google sebagai search engine terfavorit di dunia akan membantu Anda menganalisis dan mencapai ceruk produk/jasa Anda. Mulailah dengan Google Alerts untuk tetap memantau target , pesaing dan industri bisnis Anda

2. Jangan Hanya “Menggeram” Sendiri.

Saya agak kesulitan mencari kata yang menggambarkan suara ‘teriakan’ zombi, jadi mohon terima saja istilah “menggeram”.
Banyak pebisnis  memiliki kecenderungan untuk bersikap ‘ jaim’ dan eksklusif , seolah-olah mereka adalah bagian masyarakat tersendiri.  Namun, Marketer akan melakukan yang sebaliknya.  Mereka berprinsip “Menjalankan bisnis kecil tidak berarti jangkauan harus kecil.”  Berbeda dengan monster lain yang selalu mengisolasi diri, zombi akan berkeliaran menularkan pengaruhnya.
Berikut ini 2 cara cepat “menulari” Target anda:
a.   Berikan manfaat bagi Target anda. Anda bisa menulis tips, artikel atau melakukan hal-hal bersifat “sharing” lainnya. Pastikan apa yang anda  lakukan adalah hal-hal yang sesuai dengan Target. Tentu anda tidak cocok memberikan tips memasak kepada para  mekanik, misalnya.
b.      Ikutilah pertemuan sosial . Tidak punya budget khusus untuk melakukan pertemuan di dunia nyata? Lakukan pertemuan di dunia  maya.  Misalkan buatlah coach-clinic online untuk membahas hal-hal tertentu yang relevan dengan target anda. Atau  Kultwit dengan hashtag tertentu sehingga bisa menjangkau audiens yang lebih luas.

3.  Milikilah Senjata Canggih.

Untuk melumpuh zombi dibutuhkan parang pemenggal kepala,  granat di tangan kiri ditambah pelontar api di punggung.  Begitupun dalam strategi pemasaran anda. Anda harus  memiliki senjata yang canggih. Email marketing, selebaran, Facebook, Twitter atau media sosial lainnya. Jika memungkinkan persenjatai strategi anda dengan taktik yang lebih trendi : Infographic dan web video.
Audiense akan lebih tertarik melihat iklan dalam bentuk grafis yang bergerak dan bersuara  dibandingkan dalam lembaran-lembaran kertas berbentuk tulisan yang panjang.  Buatlah Video anda dengan judul yang mengandung kata-kata yang atraktif. Daripada membuat video presentasi bergaya “materi  kuliah”  akan lebih menarik jika video anda dibuat dalam bentuk cerita “behind the scene”, bergaya interview, atau “product review.
Dalam laman Marketing online tersebut, berilah kesempatan kepada audiens untuk  berkomunikasi kepada anda melalui umpan balik, me-“like” di facebook, me-retweet, atau berkomentar. Dan jangan lupa untuk menanggapi setiap umpan balik itu, walaupun hanya dalam bentuk ucapan terima kasih atas kunjungan mereka ke laman anda.
Facebook dan Twitter pernah menjadi hal yang terbaru, sekarang, upaya pemasaran yang meluas ke tempat-tempat seperti Pinterest, Vine, dan Instagram.

Dan saat Anda untuk membaca kalimat ini, mungkin saja bayi media sosial baru telah lahir. Dengan segala hal tersebut orang-orang akan saling terhubung dengan cepat. Jika anda tidak melakukannya, maka kompetitor andalah yang akan memanfaatkannya


4.  Terimalah Kenyataan Bahwa Dunia Kini Berbeda.

Zombi era internet digambarkan dalam film “World War Z”  sebagai zombi yang sangat atraktif dalam mencari mangsa. Mereka tidak lagi bergerak perlahan setapak demi setapak. Kini,mereka akan mengejar, melompat dan menyerang target yang diincarnya. Begitupun dengan  dunia Marketing.
Apakah masih bertahan dengan gaya Marketing  yang anda terapkan 5 tahun lalu? Tidak ada salahnya, karena masih ada target pelanggan yang lebih menyukai cara-cara tradisional bahkan masih ada yang menyukai gaya penjualan ‘door-to-door”.
Namun, jika ingin lebih cepat membidik target yang lebih luas, maka anda harus menerima bahwa produk anda harus tampil 24/7. Kapanpun pelanggan membutuhkan data produk tersebut , mereka akan mencarinya di internet.  Maka unggahlah sebanyak-banyaknya  dan sedetil-detilnya data mengenai produk /jasa yang anda jual. Dan tidak ada salahnya juga mengunggah video dan foto-foto  produk serta kegiatan usaha anda melalui Pinteres, Vine dan Instagram.
.Selalu up-date pengetahuan Marketing anda, agar strategi yang akan anda jalankan tidak akan menjadi  hal yang ketinggalan jaman.
 ---
 
Untuk dapet info Nastar dan Kue Kering Terenak sedunia, klik ini.








.








Monday, May 13, 2013 0 comments

20 Alasan Menambahkan SocMed kedalam Alat Pemasaran Anda
















Meskipun media sosial sangat populer sekarang, ternyata masih banyak perusahaan yang belum memanfaatkan sosial media sebagai salah satu alat Marketing-nya. Padahal, Drew Mc Lelland mengatakan “Menggunakan sosial media sebagai salah satu alat pemasaran dapat memangkas biaya marketing  namun memberikan hasil penjualan yang lebih signifikan dibanding tidak menggunakan sosial media.”
Berikut ini 20 alasan mengapa anda perlu menggunakan media sosial sebagai salah satu alat pemasaran produk anda :
1.   Dengan socmed, anda dapat hemat waktu. Cukup dengan 1 klik anda sudah menyebar informasi kepada banyak pelanggan sekaligus  
2.     Socmed dapat memperluas jangkauan pengenalan terhadap produk anda
3.     Socmed dapat menurunkan biaya marketing.
4.   Socmed dapat menghubungkan kita dengan pelanggan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
5. Socmed membantu calon pelanggan “menemukan” produk kita dengan  hanya mengetikkan keyword yang sesuai
6.     Socmed memberikan dampak pada hasil search engine.
7.     Socmed memudahkan untuk getok tular(words of mouth).
8.     Socmed memungkinkan kita membuat komunitas pelanggan.
9.  Socmed akan membantu kita mengenalkan produk baru kepada calon pelanggan potensial dengan biaya iklan yang rendah.
10.    Dengan TIDAK menggunakan socmed membuat kita tampak ‘ketinggalan jaman’
11. Socmed dapat menpercepat terciptanya kredibilitas dan kepercayaan bagi calon pelanggan potensial?
12.    Socmed dapat membuat kita lebih terlihat profesional.
13.    Socmed mempercepat respon kita thd komplain pelanggan.
14.    Socmed memudahkan pelanggan menghubungi kita.
15.    Socmed meningkatkan keinginan calon pelanggan untuk mencoba produk kita.
16.  Socmed memungkinkan kita untuk berhubungan dengan banyak prospek pelanggan sekaligus.
17.    Socmed bisa memperpendek siklus penjualan.
18.    Socmed dapat meningkatkan pembelian berulang.
19.    Socmed memungkinkan meningkatkan penjualan
20.    Socmed memungkinkan kita mengumpulkan testimoni terhadap produk.


0 comments

Anda Seorang Marketer Jika :


1.       Anda dapat memberi ide  bagaimana cara menjual sebuah produk.
2.       Anda “rajin” meng-update status di Facebook.
3.       Seketika anda merasa senang  saat mendapat pesan baru di inbox anda.
4.       Anda lebih memilih memperhatikan iklan-iklan yang ditayangkan TV dibanding mengganti channel.
5.       Anda dapat mengasosiakan dengan sebuah brand saat melihat warna atau font tertentu.
6.       Anda memiliki telinga yang “tajam” untuk mendengarkan informasi setiap peluang yang datang.
7.       Segala hal bisa menjadi ide tulisan di blog anda.
8.       Anda memberikan nama unik untuk anak, karena nama tersebut berpotensial menjadi sebuah brand ternama.
9.       Anda sukses menjelaskan manfaat membersihkan kamar kepada anak lelaki anda.
10.   Anda akan menganalisa dengan detail posisi penempatan barang di rak-rak display supermarket.
11.   Anda akan membuat judul subject email dengan kata-kata yang menarik, isi email padat, singkat dan atraktif serta  menandai hal-hal penting dengan “bullet point”.
12.   Anda membuat folder khusus yang berisi contoh-contoh email-email menarik yang dapat dishare dengan team anda.
13.   Anda “sadar  iklan” , bahkan saat anda sedang menonton film. 
Friday, May 3, 2013 0 comments

Introvert Tidak Bisa Berbisnis?



“Saya bercakap-cakap saja susah, bagaimana mau berdagang? Saya tidak bisa mempromosikan barang.” Begitu seorang introvert berkilah ketika ada yang mengajaknya berbisnis.
Sejatinya, dalam berbisnis ada 2 tahapan yang harus dilakukan dalam mempromosikan produk:
Bagian Pertama:  Mendengarkan kebutuhan dan keinginan calon pelanggan.
Bagian Kedua:   Memperkenalkan dan berbagi informasi produk anda.
Seorang introvert memiliki keuntungan dalam bagian pertama karena mereka lebih pandai mendengarkan dan mengajukan pertanyaan kepada target pelanggan  untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan serta mengenal karakter mereka. Dengan mendengarkan target , dapat ditahui apakah produk anda cocok untuk pelanggan yang mana?, Berapa harga yang pas bagi mereka?  Dan bagaimana kemampuan pasar dalam menyerap produk anda.?

Selain itu, dengan mengenal pelanggan,  melalui kemampuan anda mendengarkan pelanggan, anda bisa segera mengatasi jika ada masalah yang timbul dengan cara yang paling pas berdasarkan tipe pelanggan.


Di bagian kedua memang orang extrovert lebih cocok dalam menjalankan fungsi ini, karena ia bisa dengan pe-de  berbicara memperkenalkan dan menjelaskan tentang produk. 

Namun, di era media SOSIAL sekarang ini, anda bisa mempromosikan produk tanpa harus berbicara secara langsung, melainkan bisa hanya melalui tulisan yang dapat membangkitkan WOM (words of mouth/getok tular)

Networking dan pemasaran WOM adalah ketrampilan yang bisa dipelajari, seberapapun introvert-nya Anda. 

Kalau Anda masih merasa belum nyaman juga dengan kepribadian introver anda, ikutlah seminar atau workshop yang mengajarkan cara efektif membangun jaringan. Dengan belajar dan pengalaman yang anda dapatkan, maka anda akan menemukan cara menangani situasi tertentu.  Anda juga akan lebih relaks dan percaya diri dalam membangun jaringan pelanggan.
Jadi tidak ada alasan seorang introvert  untuk tidak dapat berbisnis'kan? Sekarang kembali kepada anda, MAU atau TIDAK MAU berbisnis?


Catatan:
Ekstrovert: cenderung mudah berteman, asertif, suka dengan hal-hal yang menyenangkan
Introvert: adalah suatu karakter pribadi yang bersifat individu dan biasanya lebih pendiam ,  tertutup, sedikit bicara dan lebih suka menjadi pendengar yang baik, cenderung lebih tenang, kalem, selektif dalam berteman, kurang suka hura-hura
Tuesday, April 30, 2013 0 comments

Berbisnis Bersama Teman

Berbisnis bersama teman tentu menyenangkan karena saling mengenal baik dan saling percaya. Tapi, dalam menjalankan bisnis semua aturan harus jelas. Bahkan, walaupun kita menjalankan bersama teman baik, aturan mainnya tetap harus dibuat dan disepakati bersama sejak awal.
Diawal menjalankan bisnis, pekerjaannya masih sederhana dan bisa terkendali. Begitu bisnis berkembang banyak hal yang perlu ditangani dan sisi operasional bisnispun lebih sulit. Disinilah akan timbul benturan yang bisa menyebabkan ketidaksesuaian. Pertemanan bisa terpecah belah.
Ada beberapa hal yang sebaiknya kita sikapi dan persiapkan diawal menjalankan bisnis , yaitu:
1.  Buatlah kesepakatan yang jelas antara pihak-pihak yang menjalankan bisnis.
Kesepakatan sebaiknya dibuat antara pendiri. Bentuknya bisa kesepakatan tertulis dan ditandatangani diatas materai atau lebih baik berupa akta perjanjian di depan notaris. Bila mau lebih serius, buatlah badan usaha CV atau PT.
2.  Pembagian kepemilikan sesuai modal yang disetor atau sesuai kesepakatan.
Umumnya, pembagian yang jelas atas berapa persentase kepemilikan saham dilihat dari modal yang disetor masing-masing  pihak. Bagian saham ini tentu berpengaruh pada besarnya persentase keuntungan yang dibagikan  hingga berapa persen suara kita diperhitungkan pada saat mengambil keputusan penting dalam perusahaan.
Pembagian saham ini bisa juga diperhitungkan dan disepakati bersama pihak mana yang hanya menyetor modal tanpa ikut mengelola usaha. Atau bisa juga ditentukan pihak yang tidak menyetor modal sama sekali tapi skill-nya dapat dimanfaatkan dalam bisnis. Buatlah kesepakatan diawal dan diputuskan secara rasional.
3.  Pembagian hasil dari bisnis
Pembagian ini sangat penting dibicarakan sejak awal. Kadang kita merasa tidak nyaman membicarakan masalah pembagian keuntungan bisnis terutama saat berbisnis bersama teman. Tapi hal ini bisa menjadi masalah utama saat pelaksanaan bisnis. Akan ada yang merasa mendapatkan lebih kecil dari yang seharusnya diperoleh.
Tentu saja, perlu diperhatikan bahwa pihak yang menjalankan bisnis harus mendapatkan gaji sesuai kesepakatan. Sedangkan pihak yang hanya menyetor modal mendapat keuntungan di akhir tahun buku.
4.    Bagaimana jika usaha akan dibubarkan atau pecah kongsi?
Inilah hal yang paling tidak menyenangkan dari berbisnis. Sebelumnya kita harus menyadari bahwa bisnis akan mengalami pasang-surut, bahkan ada yang bangkrut dan bubar.
Membicarakan alernatif untuk berpisah atau membubarkan bisnis lebih baik dari awal, saat semua pikiran tenang. Bila hal ini dibicarakan saat bisnis sedang bermasalah maka semakin banyak keputusan yang diambil yang tidak menyenangkan bagi para pemilik.
Aturan-aturan yang paling penting dan harus disepakati adalah bagaimana kalau mau menjual saham, membubarkan bisnis atau kalau perusahaan bangkrut dan punya masalah hutang.

Jika hal-hal penting telah dibicarakan di awal dan dinyatakan secara tertulis, serta disepakati semua pihak, berpartner bisnis dengan siapapun akan terasa dengan nyaman. Karena teman atau bukan teman, bisnis adalah urusan pekerjaan dan uang yang sangat sensitif.


0 comments

Apa yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Meluncurkan Produk Baru?


Anda akan meluncurkan sebuah produk baru?. Apakah yang akan anda lakukan agar produk anda dikenal luas?  Anda harus mengadakan sebuah kampanye, dan awal dari setiap kampanye yang sukses adalah menentukan target pasar. Cara terbaik untuk mulai mengenali target anda adalah “turun ke jalan”.  Mantan Gubernur DKI Jakarta , Bapak Jokowi, mengistilahkan cara ini dengan nama blusukan.
Menentukan target pasar yang pertama diidentifikasikan adalah siapa target anda. Dimana lokasi target anda menjadi pertimbangan ke-sekian,  karena dengan semakin majunya teknologi internet maka demografi tidak lagi menjadi halangan sehingga anda bisa meluaskan target kampanye anda.
Dibawah ini ada beberapa tips yang layak anda coba dalam kampanye anda.

Kenali Target Anda
Bagi seorang pemasar tidaklah cukup jika anda hanya tahu siapa target anda,misalkan: Para Ibu Rumah Tangga golongan menengah , barang apa saja dan berapa banyak yang biasa mereka beli, anda perlu mengenal juga bagaimana buying habits dan apa yang menjadi motivasi setiap pembelian mereka : apakah karena kebutuhan, mengikuti tren dan sebagainya.
Mengumpulkan data tentang bagaimana kebiasaan target calon pelanggan memudahkan anda dalam menentukan ide iklan, kemasan yang menarik dan harga jual yang paling pas untuk mereka. Sehingga saat produk di luncurkan pasar sudah siap menyerap produk anda.

Kenali Kompetitor Anda
Anda tidak bisa menghindar dari kompetisi bisnis. Produk yang laku di pasaran biasanya memiliki banyak pesaing. Sehingga penting bagi anda untuk melihat dan mempelajari produk sejenis di pasar dan membandingkan dengan produk anda.
Sebelum beriklan, lakukanlah research tentang produk sejenis yang ada di sekitar anda. Tidak peduli sebagus apapun produk anda, jika ada produk lain sejenis dan lebih baik daripada produk anda, maka tetap saja anda tidak bisa menjual sebanyak mungkin.Anda juga harus menunjukkan kelebihan dari produk anda dibandingkan produk lain. Ada perusahaan lain yang menjual produk yang sama dan sama bagusnya, tetapi jika produk anda juga sama bagusnya dan memiliki USP (unique selling point), maka produk anda akan lebih banyak menyedot perhatian orang.

Test The Water
Anda yakin produk anda akan diserap oleh pasar? Bagaimana anda bisa tahu kalau pasar menyukai produk anda? Untuk itu anda harus melakukan uji coba. Berikan sample dan biarkan mereka mencoba produk anda. Lalu mintakan testimoni dan umpan balik mereka.
Testimoni bermanfaat untuk meyakinkan calon pembeli. Umpan balik bermanfaat bagi anda:  apakah rasa  sudah pas? Bagaimana aroma atau warna, apakah sudah sesuai selera rerata target pasar anda?. Apakah harga terjangkau daya beli mereka?

Atraktif
Tidak bisa tidak, sebuah produk baru harus atraktif sehingga menarik perhatian publik. Secanggih atau sebagus apapun produk anda jika tidak membuat publik membicarakan produk tersebut maka sulit bagi anda mencari pembeli. Bukankah tidak sedikit produk dari sebuah perusahaan raksasa yang gagal di pasaran karena “sepi” dari perhatian publik? Sebaliknya, sebuah produk yang terlihat remeh -seperti roti bertabur abon atau keripik singkong pedas- dapat membuat calon pembeli rela antri.
Untuk itu, kemampuan words of mouth harus dibangun untuk menarik perhatian publik.


 
;