Wednesday, June 23, 2010

Jualan? Gampang Koq

Jualan? Gampang Koq!


Karena pengalaman kerjanya melulu di lingkup ruang laboratorium, ketika memutuskan akan membangun usaha secara mandiri, belum – belum suami saya sudah mengultimatum, “ Pokoknya saya tahunya di produksi, pemasaran urusan kamu”.
Weks!

Tapi, apa yang terjadi sekarang, saya bisa leha-leha berbulan-bulan “mendem” di rumah, mengurus bayi. Dan hanya mengunjungi kantor atau customer jika ada masalah UUD (ujung-ujungnya duit).Karena untuk pengendalian urusan yang satu itu saya masih enggan lengser dari jabatan saya. Hehehe

“Berjualan” bukan lagi hal yang menakutkan baginya. Saya sengaja menambahkan tanda petik pada kata jualan. Karena aktifitas “jualan” bukan hanya sekedar memindahkan barang dari gudang kami ke gudang customer. Disitu ada kegiatan perencanaan, promosi, pelayanan, transportasi dan administrasi.

Tapi kali ini saya membatasi tulisan ini pada bidang PROMOSI dulu.

Ketika masih menjadi karyawan, oleh perusahaan saya sering kali di ikutkan seminar mengenai Salesmanship, Marketing Strategy dan berbagai judul seminar yang berhubungan dengan jualan, kadangkala waktunya berhari-hari. (Saya sih senang-senang saja, karena selain punya alasan ngga ‘ngantor, saya bisa ikut program perbaikan gizi. Maklum anak kos). Padahal sering kali materinya itu-itu aja, dan jika topiknya promosi inti nya;

1. Pikat (calon) Customer
2. Kuasai Customer.

Proses jual beli 80% lebih melibatkan perasaan. Mungkin jika secara “teknis” produk anda sesuai dengan kebutuhan calon customer, namun bisa saja proses jual beli tersebut tidak akan terjadi (atau hanya terjadi 1x saja) karena calon customer tersebut “ngga sreg” dengan si-penjual

Anggaplah anda memiliki usaha kue brownies. Skalanya masih kecil-kecilan, masih jualan door to- door.
Ketika mengenalkan produk anda ke calon pembeli, anda harus bisa memikatnya.
Caranya :
1. Pastikan sebelum berjualan anda sudah mandi .Penampilan harus bersih dan segar. Serius loh! Saya pernah ditawari oleh penjual kue , meskipun terlihat dagangannya menggiurkan tapi karena pedagangnya bau saya langsung ilfil. Ngga dua kali deh saya beli kue sama dia.

2. Packing kue harus rapi dan bersih. Ketika anda menyodorkan barang dagangan ke calon pembeli, anda akan lebih pede menjualnya jika packingnya terlihat ok. Pembelipun merasa yakin bahwa anda menganggap produk anda sebuah benda berharga dengan kemasan yang tidak asal-asalan.

3. Bicaralah dengan bahasa yang santun dan jelas. Dan jika saat itu calon pembeli menolak, tetaplah bicara dgn santun. Karena mungkin lain kali ia mau membeli (Mungkin saat itu ia tidak yakin atau tidak butuh dengan produk anda, atau mungkin sedang tidak punya uang lebih lagi..hehehe).

4. Siapkan tester. Bagaimana mungkin anda bisa mengatakan brownies jualan anda maknyus jika ia tidak merasakan seperti apa maknyusnya brownies tsb.

5. Dibeli atau tidak barang dagangan anda, tinggalkan kartu nama atau brosur. Siapa tahu besok atau lusa calon pembeli tersebut tiba-tiba terkenang-kenang kelezatan brownis anda atau mempunyai acara mendadak. Rezeki dari Allah siapa yang bisa menduga’kan?

6. Saat ini banyak sekali media yang menyediakan halaman khusus UKM. Kirim profile usaha anda ke berbagai media. Ceritakan sejarah usaha anda lengkap jatuh bangunnya. Promosi dengan cara seperti ini lebih menarik minat calon customer dibandingkan dengan iklan. Sudah “bawaan lahir” orang mau tahu segala sesuatu tentang orang lainnya.

Lalu ketika anda berhasil memikat Calon Customer sehingga levelnya naik menjadi Customer, maka anda harus berusaha menguasainya.
1. Ingatlah baik-baik nama customer anda. Tidak ada alasan bahwa Bu Rinny tuh mirip ama Bu Ermiyanti, lah wong orangnya sama. Jika anda melewati rumah ataupun bertemu dimana saja sapa customer anda biarpun saat itu ia tidak berminat membeli dagangan anda.

2. Sudah “dari sono”nya orang senang bercerita tentang dirinya. Tanyalah kabar anaknya, atau ibunya. (Jika anda penjual wanita jangan sering-sering tanya kabar suami customer anda. Begitupun sebaliknya. Hehe he untuk customer yang punya sifat cemburuan bisa bahaya.)

3. Jika customer tidak keberatan , anda bisa mencatat data tentang dirinya. Kirimkan ucapan selamat (bisa dalam bentuk SMS) serta berikan special discount jika ia berulang tahun, misalnya.
4. Tanyakan pendapatnya tentang produk anda. Minta masukan dan terima kritik dengan lapang dada. Lakukan perbaikan atau inovasi lainnya (misalnya tambah varian brownies rasa blueberry) dari masukan tersebut. Teruslah berinovasi, Jangan pernah puas.

Wassalam,

Rinny

0 comments:

Post a Comment

 
;