Monday, April 1, 2013

"Products Desire" Bukan Lagi "Needs"

Toby Meadows adalah sebuah brand. Ia adalah orang di balik kesuksesan label-label fashion ternama dunia, mulai dari high-street hingga high-end. Bukunya, Memulai dan Menjalankan Sebuah Label Fashion (PT Gaya Favorit Press, November 2012), telah diterjemahkan dalam 6 bahasa dan menjadi international best-seller. Buku tersebut bahkan menjadi buku wajib para siswa di beberapa sekolah mode ternama. 

Selain seorang penulis laris, pria asal Inggris ini adalah pendiri sekaligus direktur Three’s Company Creative Consultancy, kumpulan para profesional yang menyediakan layanan kreatif dan bisnis dalam industri fashion. Toby juga direktur label pakaian wanita asal Inggris, Belle & Bunty, yang menjadi favorit selebritas dunia, seperti Victoria Beckham dan Lindsay Lohan.

Kehadirannya di Jakarta Fashion Week  (3-12 November 2012) sebagai ‘pencari bakat’ di industri fashion Indonesia telah membuka jalan bagi beberapa desainer muda untuk melangkah ke kancah internasional. Tapi, ia berkata, “You don’t have to rush, ‘jump on a plane’ when you have 250 million customer here. If you don’t take that customer, we will.”

Berbisnis pakaian jadi terlihat mudah. Namun, seberapa besar kesempatan Anda untuk dapat berkembang menjadi produk dengan label yang kuat? Apa pilihan Anda? High end design, niche market, atau hanya mengejar volume penjualan? Menurut Toby, jika Anda menyebut fashion adalah passion Anda, maka lakukan apa pun dan jangan memberinya kesempatan untuk gagal. 

Ketika kita mulai berbisnis fashion, apakah membuat label adalah hal yang perlu dipikirkan?
Tidak selalu perlu. Dalam piramida pakaian terdapat beberapa kebutuhan: haute couture, ready to wear, dan lapisan terbawah sekaligus terbesar adalah mass market. Lapisan terbawah ini menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen. Anda bisa membeli produk murah dari Bangkok atau Hong Kong, lalu dijual kembali. Sulit untuk menciptakan sebuah label dari produk murah yang dijual kembali. Saya tidak akan menyebutnya fashion. 

Melihat pasarnya yang cukup besar, apakah pilihan bisnis mass market ini akan bertahan?
Saat ini pasarnya mungkin besar, tapi dalam 5-10 tahun akan menurun. Di Inggris, Anda akan melihat, label-label high-street mendominasi pasar. Mereka menawarkan harga murah, bahkan mungkin lebih murah dari produk mass market. Dengan desain yang baik dan mengikuti tren, label ini akan membunuh pasar tersebut. Saya mengerti besarnya peluang bisnis di mass market. Tapi, jika Anda tidak puas dan ingin lebih, itu pertanda baik, karena saya melihat potensi desainer muda Indonesia yang mampu membuat produk dengan kualitas sama seperti produk yang mendunia. 

Apa kunci membangun label yang berumur panjang? 
Terlalu banyak orang berpikir, saya suka pakaian, maka itulah passion saya. Tapi, menjadi seorang desainer dan membangun label lebih dari itu. Anda harus mengerti riset, tren, distribusi, juga mengerti bagaimana mengembangkan produk. Jadi, passion harus berjalan bersama bisnis. Anda harus bisa mengidentifikasi kekurangan Anda, dan memiliki kemauan untuk mengisi kekurangan itu dengan pengetahuan. 

Apa yang diinginkan konsumen saat ini?
Ketika Anda membeli produk dari Bangkok, Anda sadar bahwa kebutuhan akan produk murah itu ada. Tapi, dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia, bertambah pula jumlah uang yang mereka miliki. Selanjutnya yang mereka beli adalah keinginan (desire). Orang rela mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli produk yang diinginkan. Desainer muda Indonesia kini sudah banyak yang menciptakan desain yang tak hanya produk kebutuhan (needs), tapi sudah mengedepankan unsur desire.





1 comments:

Bisnis Rumahan Online said...

sip bu rinny....
bermanfaat banget artikel-artikelnya...

Post a Comment

 
;