Tuesday, April 9, 2013

Memulai Bisnis Dari Nol (Bagian 4)








4.       Memasarkan Produk





Nyawa  dari suatu produk adalah pemasaran. Sebagus apapun produk anda jika tidak dapat diserap pasar  tidak akan ada artinya bagi perusahaan anda.
Saya beberapa kali diajak diskusi oleh beberapa  teman. “Saya punya ide bisnis , produk ini belum banyak pesaingnya. Bagaimana pendapat Mbak?” Saya selalu mendukung orang yang berkeinginan bisnis. Karena saya tahu mereka butuh diyakinkan. Namun menjual produk yang baru sama sekali justru dibutuhkan investasi yang lebih besar dalam hal waktu , tenaga dan biaya untuk mengedukasi masyarakat agar mereka bisa diyakinkan bahwa produk tersebut dapat memberi manfaat buat mereka.
Bukan berarti saya menentang produk hasil penelitian. Dengan semakin canggihnya zaman sudah tentu kita selalu memerlukan produk-produk inovatif yang memudahkan hidup kita. Namun, konteks artikel ini adalah usaha kecil dimana usaha tersebut harus menghasilkan keuntungan dalam waktu secepat-cepatnya.
Pada artikel sebelumnya saya sudah menulis tentang pentingnya mencari produk yang tepat, lokasi yang baik dan target pasar. Lalu bagaimana cara menjual produk anda tersebut?
Bahasan Strategi Pemasaran adalah salah satu bahasan yang tidak ada habisnya. Karena kemajuan zaman dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan NILAI  suatu produk. Produk bukan lagi sekedar pemenuhan KEBUTUHAN melainkan sudah masuk keranah KEINGINAN.
Tidak ada metode Pemasaran yang baku bagi setiap usaha. Karena pemasaran adalah suatu seni. Jadi metode A yang cocok dengan usaha’X’ belum tentu cocok untuk usaha ‘Y’

A.     Bauran Pemasaran.
Hal-hal yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan berkomunikasi dari penjual untuk menyampaikan kepada masyarakat akan produknya. Pemasaran mencakup keseluruhan proses sebuah penjualan. Dari hilir hingga hulu.
Bauran Pemasaran mencakup  Product ( Barang dagangan), Price (Harga yang paling pas untuk produk anda), Place (Tempat anda menjual produk), Promotion (Cara anda menyampaikan pesan kepada pembeli tentang produk anda), People (Pembeli, target pasar anda), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Dan kini Penulis buku Seth Godin, menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Namun dalam artikel pendek ini saya tidak akan membahas semua teori tersebut melainkan hanya pada hal-hal  yang harus dipenuhi oleh penjual sesuai sudut pandang customer .

B.      Produk anda harus memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Tubuh manusia terdiri dari sekitar 80% cairan. Jika akibat beraktifitas manusia mengalami kekurangan cairan maka ia merasa haus. Pada saat itu yang dibutuhkan sesungguhnya adalah segelas air. Namun karena udara terasa panas  segelas es kelapa muda terasa lebih menyejukkan.
Protein sebagai salah satu faktor gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sumber protein yang termurah adalah ikan. Pedagang pecel lele yang memahami berbagai macam tipe pelanggan akan menyediakan sambel yang tidak pedas, pedasnya sedang hingga pedas yang bikin kapok karena saking pedasnya. (Namun, seringkali pada kenyataan tingkat kepedasan level “sejuta’ ini malah justru paling banyak penggemarnya. Asalkan penjual bisa menyampaikan “pesan” dengan cerdas).

C.     Pembeli anda bersedia membayar harga yang pantas.
Masyarakat sekarang makin cerdas. Mereka bisa berhitung apakah harga suatu produk yang ditawarkan adalah harga yang pantas. Bukan hanya harga yang dinilai kemahalan yang membuat mereka enggan terhadap suatu produk, harga yang terlalu murah juga membuat mereka tidak nyaman. Seperti ilustrasi donat yang saya  tulis pada artikel sebelumnya.
Anda menjual 7500 rupiah untuk seporsi pecel lele dengan warung tenda di pinggir jalan sebagai tempat berjualan anda , adalah harga produk yang pantas. Begitupun harga  17.500 rupiah untuk seporsi pecel lele  di restoran dalam mall ,juga adalah harga yang pantas. Karena pelanggan menyadari pecel lele dalam restoran memberikan NILAI lebih dari sekedar ikan lele, beberapa lembar lalapan dan sesendok sambel. Ada kenyamanan dan prestise yang tidak terdapat di warung pinggir jalan.

D.    Anda Harus Membuat Nyaman Pelanggan Anda.
Produk anda bukanlah produk yang cuma ada satu-satunya didunia ini. Anda dikelilingi dan dibayang-bayangi oleh kompetitor.  Jika menginginkan pelanggan loyal terhadap anda tidak ada cara lain maka buatlah mereka merasa sangat nyaman berinteraksi dengan perusahaan anda.
Keramahan, kejujuran, harga yang  sesuai dan  ketepatan waktu adalah hal yang dituntut oleh pelanggan anda.
Pelanggan bisa saja berusaha mencari harga yang termurah, tetapi jika mereka merasa bahwa dengan perusahaan andalah mereka berinteraksi paling nyaman, maka yakinlah mereka akan kembali untuk menjadi pelanggan setia anda. 

E.      Berkomunikasilah
Anda harus mempromosikan produk anda dengan cara yang paling menarik. Sepanjang masih menghormati kaidah baku (Agama dan kepatutan bermasyarakat) , berpromosilah dengan cara  GILA. Lakukan promosi dengan cara yang tidak biasa.
Maicih sukses karena mereka membombardir  Twitter. Angka penjualan Promag tertinggi ketika  badut-badut mereka berkeliaran dan menari-nari saat lampu menyala merah di perempatan jalan ketika menjelang berbuka puasa. Atau iklan Kartu As  versi “Aku ngga punya pulsaaa….”  Begitu menggelitik. Karena cowok yang mestinya terlihat gagah didepan ceweknya malah terlihat memelas hanya karena  tidak punya pulsa.
Anggaran iklan yang minim bukan berarti anda tidak bisa berpromosi.  Yang paling penting adalah kreatifitas anda dalam menyampaikan pesan. Dengan adanya berbagai sarana sosial media justru bisa memberikan efek viral yang lebih luar biasa dibandingkan anda berpromosi secara offline.

Dari pembahasan di atas, bahwa bagaimana menjadikan produk atau jasa yang anda jual  adalah produk yang diinginkan oleh konsumen, harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan mewajibkan adanya koordinasi yang baik dengan berbagai bagian perusahaan  -seperti bagian produksi dan keuangan-, agar dapat tercipta sinergi sehingga harapan perusahaan dapat tercapai..


 Bersambung....




0 comments:

Post a Comment

 
;