Monday, April 15, 2013

Strategi "Potongan Harga"





Strategi bisnis yang matang biasanya sudah dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar dan mapan. Tapi, bukan berarti Anda yang baru mulai berbisnis, skala kecil atau menengah, tidak bisa ikut bersaing dengan perusahaan besar. Berikut ini beberapa tip dari Jacky Mussry, Vice President & Chief Knowledge Officer MarkPlus, Inc,konsultan marketing dalam hal strategi pemberian potongan harga,

• Tujuan. Tetapkan dari awal, apakah Anda memberi potongan harga adalah untuk tujuan finansial atau nonfinansial. Jika finansial, tentu Anda harus menghitung biayanya secara detail. Tapi, jika nonfinansial, misalnya, gudang barang sudah penuh atau meningkatkan image, mungkin Anda harus rela merugi sedikit.  

• Biaya. Selain harga barang itu sendiri, Anda juga harus menghitung biaya yang dikeluarkan untuk sewa, inventaris, gaji pegawai, dan biaya lain yang terkait dengan bisnis. 

• Sistem pembayaran. Jika tujuan Anda memberi potongan harga atau bentuk promosi apa pun adalah untuk menjaga cash flow, maka pastikan cara pembayarannya tunai atau debit. Dengan begitu, tujuan mendapatkan uang segera, bisa tercapai.

• Gunakan cara promosi yang murah meriah. Promosi tidak boleh lebih mahal dari harga barang yang dijual. Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk berpromosi. 






• Jangan memberikan janji berlebihan yang akan menjadi bumerang. Seringkali kita melihat pada iklan diskon sebuah produk terdapat tambahan kalimat : "Syarat dan Ketentuan Berlaku" . Sebaiknya Jangan  memberikan syarat dan ketentuan yang menyulitkan dan membingungkan pelanggan. Bukannya senang, mereka bisa merasa tertipu dan terjebak. Karena itu, bentuk promosi yang Anda tawarkan harus jelas, jujur, dan tidak menyesatkan.

• Bentuk dan besarnya potongan harga tidak bisa dipukul rata, semua perlu mempertimbangkan berbagai hal tadi. 

• Ciptakan demand dan pertajam segmentasi pembeli. Caranya dengan mencari keunikan dan nilai lebih dari barang yang Anda jual. Konsumen sekarang cenderung tidak mempermasalahkan harga untuk membeli barang yang memang akan memberi nilai lebih, bukan hanya gunanya. Misalnya,  baju yang bisa membuat konsumen terlihat lebih ramping atau   bisa dikenakan bolak-balik. 


• Perhatikan perilaku pembeli. Berikan sentuhan emosional pada pengalaman berbelanja, misalnya dengan memberi layanan yang ramah, atau memanggil customer dengan panggilan akrab. Wanita biasanya lebih suka jika diperlakukan seperti teman.





0 comments:

Post a Comment

 
;