Friday, April 12, 2013

Memulai Bisnis Dari Nol (Bagian 6)



6. Proses Produksi
Tidak semua bisnis yang sukses adalah bisnis yang melibatkan proses produksi. Bahkan tidak sedikit yang sama sekali tidk melalukan proses produksi. Terutama pada bisnis yang fokus pada pemasaran barang dan bisnis jasa.
Namun pada umumnya ketika kita membicarakan usaha kecil maka persepsi sebagian masyarakat adalah produsen skala kecil. Misalnya usaha makanan dan kerajinan. Program pemerintah dalam membina UKM pun kebanyakan adalah pembinaan UKM yang memiliki kegiatan produksi.
Sesungguhnya persepsi ini keliru karena untuk menjadi pengusaha tidak harus menjadi produsen. Di Era Industri pengusaha yang sukses adalah pengusaha yang memiliki sektor industri. Namun di era informasi seperti sekarang ini pengusaha sukses adalah  pengusaha yang menguasai informasi pasar, informasi perkembangan tren terbaru dan berbagai informasi lain mengenai dunia bisnis yang digelutinya. Persepsi bahwa usaha harus mempunyai unit produksi inilah yang menyebabkan anggapan setiap membangun usaha baru harus memiliki modal uang yang besar.
Artikel ini tidak menyinggung tentang bagaimana cara memproduksi sebuah barang namun lebih fokus bagaimana cara mengelola unit produksi supaya terjaga kualitas barang yang dihasilkan.
Di era persaingan yang ketat sekarang ini, kegiatan produksi adalah kegiatan yang bersifat reaktif . Berbeda dengan Pemasaran dimana kegiatannya bersifat proaktif, karena dalam kondisi usaha bagaimanapun pemasaran harus selalu dilakukan. Lakukanlah proses produksi ketika anda sudah menguasai pasar tempat menyalurkan barang hasil produksi anda.
Sangat tidak disarankan anda melakukan proses sebaliknya. Berproduksi dulu baru kemudian mencari pasar bagi produk anda. Jika produk anda bersifat spesifik maka anda bisa memulai produksi dalam skala yang kecil, terbatas hanya untuk membuat contoh produk.
A.   Bahan Baku yang Baik.

Sebagai pelaku usaha pemula tentu anda belum dikenal oleh pasar, untuk itu anda perlu membangun kepercayaan bahwa produk yang anda hasilkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelanggan, dengan harga yang wajar.
Produk yang berkualitas tentu berasal dari bahan baku yang berkualitas. Maka sangat disarankan sebelum proses produksi dimulai anda harus mencari beberapa pemasok bahan baku agar anda bisa membandingkan pemasok mana yang bisa mensuplai bahan baku dengan kualitas terbaik dengan harga yang paling wajar. Lebih baik lagi jika dapat memberikan tenggat waktu pembayaran. Selain itu dengan  memiliki beberapa pemasok yang berbeda, anda tidak akan tergantung hanya pada satu pemasok saja jika ada masalah keterbatasan ketersediaan bahan baku.

B.   Proses Produksi Yang Terstandar.

Dengan bahan baku yang anda miliki tentu anda tidak menginginkan terjadinya kegagalan selama proses produksi berlangsung. Untuk itu anda wajib memiliki standar pengerjaan sehingga hasil produksi hari ini tidak akan berbeda dengan hasil produksi esok hari.
Misalnya pada usaha pembuatan kue kering, anda perlu menstandarkan berapa gram tepung yang digunakan, berapa lama telur dikocok atau berapa suhu oven pemanggangan dan sebagainya.
Proses produksi yang jelas dan terukur akan memudahkan jika suatu saat anda mendelegasikan tugas unit ini kepada karyawan anda.
Manfaat lain standarisasi adalah untuk menghindari komplain dari pelanggan akibat kualitas produk yang mereka pesan berbeda dengan contoh yang pernah diajukan pada saat penawarkan produk.

C.   Pengemasan

Kemasan adalah image produk dan perusahaan anda. Untuk itu pemilihan kemasan biasanya bukan hanya melibatkan unit produksi tetapi juga unit pemasaran dan penjualan. Pilihlah kemasan yang memiliki nilai unik sehingga produk anda bisa dikenali pelanggan dengan cepat
Kemasan yang baik harus melindungi produk anda dari kontaminasi lingkungan sekitar. Kemasan selain mencantumkan informasi standar seperti nama produk, logo perusahaan dan cara menggunakan produk,  sebaiknya juga mencantumkan tanggal produksi, tanggal kadaluarsa dan batch number agar jika terjadi komplain atas produk tersebut anda dengan mudah mengetahui pernyebab cacat produk anda.
Tahapan pengemasan seringkali dianggap sepele. Saya sering melihat betapa banyak dilakukan kesalahan pada tahapan ini.  Lakukanlah proses pengemasan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Karena inilah bagian akhir dari tahapan produksi. Anda tentu tidak ingin segala aktifitas dari pemilihan dan belanja bahan baku hingga produksi menjadi sia-sia karena proses pengemasan yang serampangan. Selain itu pengemasan yang buruk mempercepatan proses kerusakan sebuah produk.
D.   Penyimpanan

Penyimpanan tidak kalah penting. Anda perlu memperhatikan dengan serius berbagai faktor yang menyebabkan bahan baku dan bahan jadi hasil produksi menjadi rusak. Kebersihan, suhu udaha, kelembaban, cahaya matahari dan sebagainya pada lokasi penyimpanan barang.
Karena tentu anda tidak ingin persediaan bahan baku yang sudah dibeli menjadi rusak sebelum diproses menjadi bahan jadi. Begitupun produk jadi yang disimpan sementara sebelum didistribusikan, diharapkan sampai dengan baik ketangan pelanggan anda.
E.    Sistem Kontrol.

Sangat penting untuk memiliki sistem kontrol untuk memantau proses produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan pembeli. Kontrol perlu dilakukan dari mulai pemilihan dan pembelian bahan baku, proses produksi, pengemasan, penyimpanan hingga distribusi. Prinsip sistem ini adalah menentukan titik-titik kritis yang mempengaruhi hasil produksi. Namun buatlah sistem kontrol secara sederhana sehingga tidak menambah pekerjaan baru bagi anda. 

Bersambung...

0 comments:

Post a Comment

 
;